BeritaAsosiasi Logistik Dan Forwarder Indonesia Alfi - Sejumlah asosiasi logistik menyatakan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok berjalan lancar. - Halaman 2 DENPASAR Pelaku usaha logistik dan forwarder di Bali menyatakan telah mengalami penurunan omzet sebesar 5%10% meskipun beredar pula data lain yang menyebutkan pengiriman AsosiasiLogistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mencatat belanja online meningkat 37% selama pandemi Covid-19. Bekali Anggota Hadapi Dampak Pandemi, ALFI Gandeng SNR Law Firm. Rabu, 6 Oktober 2021 | 14:55 WIB Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dalam Mencetakkader Freight Forwarder nasional yang berkaliber internasional ; Meningkatkan kemampuan SDM dari para anggota, dalam rangka mensertakan kapasitas SDM sejajar dengan mitra kerja lain (Pemerintah, Asosiasi lain, Pesaing luar negeri). Menanamkan visi, misi, strategi dan persepsi yang sama kepada anggota. Naskahkesepakatan kerja sama ditandatangani secara langsung oleh Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Multono, M.Eng.,D.Eng., dan Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanawi. Melalui kerja sama ini diharapkan nantinya dapat melahirkan kegiatan bersama antara sivitas akademika UGM dengan kalangan dunia usaha. ASOSIASI LOGISTIK DAN FORWARDER INDONESIA "Kumpulan Berita Asosiasi Logistik Dan Forwarder Indonesia Terbaru Dan Terkini" Share to Facebook. Share to Twitter. Share to WhatsApp. Share to Email. ALFI Minta Transparansi SistemBooking Kontainer Domestik EKONOMI | Senin, 13 Desember 2021. AkbarDjohan adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia . Sedangkan Krakatau Bandar Samudera adalah anak usaha Krakatau Steel yang mengelola Pelabuhan Cigading. Ia melanjutkan, Krakatau Bandar Samudera merupakan aset nasional karena merupakan pelabuhan curah terbesar di Indonesia dengan memiliki infra dan I6rU2U. Laporan Wartawan Eko Sutriyanto JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia ALFI keberatan dengan diterapkannya pembatasan angkutan logistik saat momen lebaran. ALFI baru akan mendukungnya jika peraturan tersebut tidak memberatkan bagi para pelaku ekspor impor dan dunia usaha. “Saya sebagai ketua asosiasi juga keberatan kalau pemerintah buat aturan kayak gitu. Kita sendiri juga keberatan karena adanya pembatasan terhadap angkutan logistik pada saat momen lebaran nanti,” ujar Ketua DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim dalam keterangan tertulis, Senin 3/4/2023. Ia mengatakan, logistik itu bukan hanya sekedar ekspor impor semata tapi juga termasuk pergerakan barang di dalam negeri juga. “Logistik itu kan perpindahan barang dari end to end. Kami mengapresiasi apa yang sudah coba diatur oleh pemerintah dan telah dijelaskan dalam konferensi pers kemarin," tuturnya. Terkait barang-barang ekspor impor, dia juga memperingatkan agar dalam kebijakan yang akan dibuat pemerintah terkait lebaran itu tidak mengganggu pengiriman barang ke luar negeri dan pengangkutan barang-barang dari luar negeri ke penerimanya. “Jika itu sampai terganggu, jelas itu akan mempengaruhi devisa kita,” katanya. Begitu juga terhadap para pengusaha, menurutnya, pemerintah juga harus memberikan ruang bagi mereka agar kebijakan tersebut tidak mengganggu operasional di pabrik-pabrik mereka. “Jadi, pada dasarnya kami sangat mendukung peraturan tersebut jika tidak mengganggu devisa dan menghambat pengusaha,” ucapnya. Sebelumnya, anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama mengatakan, kegiatan momen lebaran tidak boleh mengganggu aktivitas distribusi logistik. Peniadaan distribusi barang atau logistik itu akan menyebabkan kelangkaan barang di daerah-daerah yang mengakibatkan terjadinya kenaikan harga yang memicu inflasi. “Intinya, kelancaran mudik tetap menjadi perhatian utama, tapi ketersediaan dan distribusi logistik juga tidak boleh diganggu,” ujarnya. Karena, menurutnya, jika logistik terganggu, apalagi yang terkait kebutuhan sehari-hari seperti sembako, makanan dan minuman jadi, air minum kemasan, itu juga akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Baca juga Kadin Gandeng ALFI dan LIP, Tingkatkan Kualitas SDM Logistik di Kampus Jakarta - Menteri Keuangan Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyebut Logistics Performances Index LPI Indonesia di 2023 anjlok. Dengan turunnya indeks logistik tersebut maka sudah dipastikan kalah bersaing jika dibandingkan dengan negara lain. "Logistik performance index Indonesia tahun ini kalah dibandingkan banyak negara yang justru makin maju. Jadi, kita memang perlu untuk terus memperbaiki, apakah dari sisi custom yaitu kepabeanan dan cukai apakah dari sisi infrastruktur yang dua-duanya skornya membaik," kata Sri Mulyani dalam acara The New SINSW dan agenda diskusi Let's Talk about INSW, Jumat 9/6/2023. Jokowi Gencar Bangun Infrastruktur, Kok Indeks Logistik Indonesia Masih Kalah Saing? Logistik adalah Pengadaan Barang, Ketahui Kegiatan dan Sistemnya UGM dan Universitas Le Havre Perancis Sepakat Kerja Sama Bidang Logistik dan Kemaritiman Diketahui dalam laporan indeks Kinerja Logistik yang dirilis Bank Dunia, Indonesia menempati peringkat ke-63 dari total 139 negara yang dikaji dengan skor LPI 3,0. Adapun kinerja LPI dihitung berdasarkan enam dimensi, yakni customs, infrastructure, international shipments, logistics competence and quality, timelines, dan tracking & tracing. Dari keenam dimensi tersebut, yang skornya membaik adalah customs dan infrastructure saja, maka sisa dimensi LPI lain skornya masih menurun. "Tapi dari skor yang ke-4 lainnya timelines, kemudian internasional savement, international shipments, logistics competence and quality, dan tracking & tracing. Itu keempatnya agak menurun, sehingga Indonesia kemarin skornya menurun untuk LPI di 2023," ujarnya. Oleh karena itu, Sri Mulyani berharap untuk empat dimensi penghitungan LPI tersebut bisa terus diperbaiki. Meskipun dua dimensi lainnya sudah membaik, masih perlu dilakukan perbaikan agar lebih baik lagi. "Selain yang dua yang sudah membaik, namun membaiknya mungkin perlu untuk lebih baik lagi yaitu custom yaitu bea dan cukai juga serta infrastruktur," ujar Menkeu. Kendati demikian, kata Menkeu, Indonesia sebagai negara yang sangat besar secara geografis dan juga negara kepulauan, maka dalam rangka untuk terus meningkatkan perekonomian Indonesia dari sisi daya saing kompetitifness, terutama dari sisi logistik dan distribusi bukan merupakan tantangan yang mudah. "Kita menyadari apalagi kalau kemudian dibuat skor antar negara, Indonesia akan sangat menghadapi tantangan yang sangat tidak mudah bahkan bersaing di negara-negara ASEAN, karena di lingkungan ASEAN mereka negara-negaranya relatif geografinya dan jumlah penduduknya kecil dan juga geografisnya tidak serumit Indonesia," pungkasnya. Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia ALFI, yang juga Chairman Asean Federation of Forwarders Association AFFA. JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia ALFI mengungkapkan kinerja layanan logistik yang semakin efisien saat ini turut mendongkrak tumbuhnya aktivitas ekspor impor RI pada periode April 2021. Pertumbuhan tersebut juga ditopang kian efisiennya layanan ekspor impor di pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia. “Kita harapkan kondisi seperti ini bisa terus berlangsung sehingga target pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai Pemerintah pada tahun ini bisa terwujud,” ujar Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, pada Jumat 21/5/2021. Diapun menegaskan bahwa kinerja logistik nasional akan semakin meningkat dimasa mendatang dengan adanya Implementasi National Logistic Ecosystem NLE yang akan juga membuat proses delivery order atau DO online kegiatan ekspor impor akan semakin cepat. “Karenanya, sejak awal ALFI tetap berkomitmen mendukung sepenuhnya implementasi NLE karena dengan platform logistik terpadu seperti itu semua layanan proses bisnis logistik ekspor impor dapat terintegrasi dengan semua pihak terkait. Dan tentunya hal ini akan meberikan efisiensi layanan logistik ekspor impor,” ucapnya. Yukki yang juga menjabat Chairman Asean Federation of Forwarders Association AFFA itu menyakini komitmen Pemerintah RI yang saat ini terus mengupayakan delapan pelabuhan di Indonesia dapat segera terintegrasi dengan sistem NLE, patut di apresiasi dan didukung oleh semua stakeholders. Kedelapan pelabuhan itu di antaranya Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Patimban Jawa Barat, Tanjung Emas Jawa Tengah, Tanjung Perak Jawa Timur, Makassar Sulawesi Selatan, dan Belawan Medan, Sumatera Utara. “Melalui implementasi NLE, layanan di pelabuhan ekspor impor tersebut bisa efisien karena dwelling time lebih cepat,” tuturnya. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik BPS melaporkan angka ekspor maupun impor pada bulan April 2021 mengalami peningkatan signifikan. Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan, secara year on year yoy, ekspor tumbuh 51,94% menjadi US$ 18,48 miliar. Adapun ekspor migas pada April 2021 mencapai US$ 0,96 miliar dan non-migas US$ 17,52 miliar yang berasal dari Pertanian US$ 0,34 miliar, Industri Pengolahan US$ 14,92 miliar, dan Pertambangan Lainnya US$ 2,27 miliar. Sedangkan untuk impor barang konsumsi pada bulan April 2021, BPS mencatat sebesar US$ 1,63 miliar atau naik 12,89% month to month mom dan secara tahunan juga naik 34,11% year on year yoy. “Bila dilihat, memang barang-barang konsumsi yang meningkat adalah barang yang dibutuhkan pada Ramadan. Jelang Idul Fitri,” ucapnya. Suhariyanto merinci beberapa importasi yang mengalami peningkatan, seperti contohnya raw sugar dari India, bawang putih dari China, anggur segar dari China, juga daging tanpa tulang beku dari Australia. Impor barang konsumsi ini memberikan kontribusi sebesar 10,00% pada nilai impor bulan April 2021 secara keseluruhan. Dengan demikian, nilai impor pada bulan April 2021 tercatat sebesar US$ 16,29 miliar.* Solusi Tekan Biaya Kontainer, Ini Saran Asosiasi Logistik Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia ALFI, Trismawan Sanjaya menyebutkan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan kelangkaan kontainer dan lonjakan biaya kontainer. Trismawan menyebutkan upaya mendorong daya saing perusahaan pelayaran domestik untuk melayani pelayaran internasional bisa menekan biaya kontainer dalam negeri. Seperti apa ALFI melihat upaya untuk mengatasi kelangkaan kontainer ini? Selengkapnya simak dialog Exist In Exist dengan Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia ALFI, Trismawan Sanjaya dalam program Closing Bell, CNBC Indonesia Jum'at, 19/11/2021 Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini

asosiasi logistik dan forwarder indonesia