Menurutnya mayat mangsa di hantar ke Hospital Kuala Lumpur untuk dibedah siasat dan kes diklasifikasikan sebagai kematian mengejut Aku kerja sebagai setiausaha di sebuah syarikat swasta Mature mom kat situ de 5 bilik Remaja pelacur merasa ayam bekerja vaginanya di XXX menyenangkan Remaja pelacur merasa ayam bekerja vaginanya di XXX menyenangkan.
Search Xxx Wanita Di Bilik Mayat Di Ngentok Doktor. Wanita Di Bilik Ngentok Doktor Di Xxx Mayat . tay.seeyou.firenze.it; Views: 24072: Published: 1.08.2022: Author: tay.seeyou.firenze.it: Ku lihat rakan ku yang tinggal di bilik lain muncul di depanku Now 10 million+ sex vids available for free! Featuring hot pussy, sexy girls in xxx rated
NasibDunia Survei Indonesia di Tangan 'Intelektual Pelacur'. Ambyarnya dunia intelektual kita juga bisa diteropong dari pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri. Melalui akun Twitter-nya, Firli membuka data lama. Menurut dia, pada 2015 tercatat bahwa 86 persen pelaku korupsi merupakan lulusan perguruan tinggi.
KATAKATA TERCELA, SOMBONG, DAN BOHONG DARI YESUS !!! Berikut ini beberapa pernyataan tercela, sombong, dan bohong yang konon disabdakan oleh Yesus menurut Alkitab: 1. Yesus menuduh semua orang termasuk para nabi Allah yang datang sebelum dia adalah pencuri dan perampok. YOHANES: 10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan
Tapi menurut Kuncoro dan Sugihastuti, dalam artikel mereka di 'Humaniora UGM', 1999, "Pelacur, Wanita Tuna Susila, Pekerja Seks, dan 'Apa Lagi': Stigmatisasi Istilah", eufemisme itu sempat menuai
1502-2013 09:38. Kaskus Addict Posts: 2,167. #5. Quote: Original Posted By ggogon20 ( (Kenapa kebanyakan cewek ABG sekarang itu moral nya lebih HINA di banding PELACUR)) Bandingkan cewek ABG zaman sekarng banyak yang udah jebol sebelum nikah. Mereka membuang buang keperawanan nya hanya demi Si Pujaan Hati yang dengan gampang merayu.
Wue4399. Pelacur berasal dari kata dasar memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pelacur dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Pelacur Nomina kata benda Perempuan yang melacurWanita tunasusilaSundal Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata pelacur adalah perempuan yang melacur. Arti lainnya dari pelacur adalah wanita tunasusila.
bahasa Indonesia[sunting] Nomina pelacur peng- + lacur , posesif ku, mu, nya; partikula kah, lah, plural pelacur-pelacur orang yang melacur; wanita pria tunasusila; sundal Sinonim Frasa dan kata majemuk Terjemahan[?] Lihat pula Semua halaman dengan kata "pelacur" Semua halaman dengan judul mengandung kata "pelacur" Lema yang terhubung ke "pelacur" Pranala luar Definisi KBBI daring KBBI V, SABDA KBBI III, Kamus BI, Tesaurus Tesaurus Tematis, SABDA Terjemahan Google Translate, Bing Translator Penggunaan di korpora Corpora Uni-Leipzig Penggunaan di Wikipedia dan Wikisource Wikipedia, Wikisource Ilustrasi Google Images, Bing Images Jika komentar Anda belum keluar, Anda dapat menghapus tembolok halaman pembicaraan ini. Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama lbs Bahasa Indonesia a ° ⧠b ° ⧠c ° ⧠d ° ⧠e ° ⧠f ° ⧠g ° ⧠h ° ⧠i ° ⧠j ° ⧠k ° ⧠l ° ⧠m ° ⧠n ° ⧠o ° ⧠p ° ⧠q ° ⧠r ° ⧠s ° ⧠t ° ⧠u ° ⧠v ° ⧠w ° ⧠x ° ⧠y ° ⧠z ° Kategori Kata Kata dasar Kata berimbuhan Kata ulang Turunan kata Gabungan kata majemuk Frasa Turunan frasa Morfem Imbuhan Prakategorial Morfem terikat Morfem unik Peribahasa/idiom Kiasan/ungkapan Kependekan singkatan dan akronim Bahasa daerah Bahasa asing/serapan Kata dengan unsur serapanKelas kata Adjektiva Adverbia Artikula Interjeksi Interogativa Konjungsi Nomina Numeralia Partikel Preposisi Pronomina VerbaRagam bahasa Arkais tidak lazim / Ejaan lama Cakapan tidak baku / nonformal / variasi Klasik naskah kuno Kasar Hormat Feminin MaskulinBidang ilmu /Leksikon Administrasi dan Kepegawaian Agama Budha Agama Hindu Agama Islam Agama Katolik Agama Kristen Anatomi Antropologi Arkeologi Arsitektur Astrologi Astronomi Bakteriologi Biologi Botani Demografi Ekonomi dan Keuangan Elektronika Entomologi Farmasi Filologi Filsafat Fisika Geografi dan Geologi Grafika Hidrologi Hidrometeorologi Hukum Ilmu Komunikasi Kedirgantaraan Kedokteran dan Fisiologi Kehutanan Kemiliteran Kesenian Kimia Komputer Linguistik Manajemen Matematika Mekanika Metalurgi Meteorologi Mikologi Mineralogi Musik Olahraga Pelayaran Pendidikan Penerbangan Perdagangan idNegasiIndeks Alfabetis Frasa Frekuensi Kiasan Peribahasa Serapan Gambar 206 kata benda dasar Swadesh 207 kata dasar Kata perhentian stopwords RimaImbuhan Nomina -an ke-/ke-an/keber-an/kepeng-an/kese-an/keter-an/ketidak-an pe-/pe-an per-/per-an se-/se-an Adjektiva ter- se- ke- Verba ber-/ber-an/ber-kan me-/me-i/me-kan di-/di-i/di-kan ku-/ku-i/ku-kan kau-/kau-i/kau-kan memper-/memper-i/memper-kan diper-/diper-i/diper-kan kuper-/kuper-i/kuper-kan kauper-/kauper-i/kauper-kan -i -kan Akhiran -ku -mu -nya -kah -lah -tah Sisipan -er-, -el-, -em-, -in- KategoriBahasa Indonesia IndeksBahasa Indonesia ProyekWiki bahasa Indonesia Lampiran bahasa Indonesia Bahasa daerah sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
Perspektif negatif dalam kalangan masyarakat terhadap komuniti pelacur di mana- mana di dunia ini membuatkan kajian terhadap dunia pelacuran agak terhad, misalnya kajian mengenai slanga bahasa yang dituturkan dalam kalangan mereka. Hal ini disebabkan oleh, dunia pelacuran dianggap sebagai taboo dan suatu pekerjaan yang tidak bermoral. Setiap kata yang dituturkan oleh mereka mempunyai makna yang konotatif dan memerlukan terjemahan bagi merungkai setiap makna slanga mereka ini. Kajian ini menganalisis makna slanga dalam domain bahasa pelacur. Data telah diperoleh dan dianalisis menggunakan kaedah semantik. Dengan tumpuan analisis terhadap makna konotasi dalam ujaran pelacur, analisis ini dapat menjelaskan makna konotatif dalam slanga domain bahasa pelacur dengan lebih jelas. Slanga bahasa dalam domain ini masih mampu difahami namun, masih berselindung di sebalik makna eksplisitnya kerana slanga ini dianggap lucah dan kesat jika dituturkan di tempat awam. Oleh itu, tutur kata golongan pelacur ini dapat dikemukakan secara terperinci daripada hanya membuat perspektif umum sahaja. Kata Kunci slanga, pelacur, semantik, makna konotatif Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free The International Conference on Language Studies iCLS 2017, Kuching Riverside Majestic Hotel. 9 -10 Ogos 2017. SEMANTIK DAN MAKNA KONOTASI DALAM SLANGA PELACUR Mary Fatimah SUBET Muhammad Zaid DAUD Fakulti Pengajian Bahasa dan Pengajian Komunikasi, UNIMAS sufatimah zaid_daud93 Abstrak Perspektif negatif dalam kalangan masyarakat terhadap komuniti pelacur di mana- mana di dunia ini membuatkan kajian terhadap dunia pelacuran agak terhad, misalnya kajian mengenai slanga bahasa yang dituturkan dalam kalangan mereka. Hal ini disebabkan oleh, dunia pelacuran dianggap sebagai taboo dan suatu pekerjaan yang tidak bermoral. Setiap kata yang dituturkan oleh mereka mempunyai makna yang konotatif dan memerlukan terjemahan bagi merungkai setiap makna slanga mereka ini. Kajian ini menganalisis makna slanga dalam domain bahasa pelacur. Data telah diperoleh dan dianalisis menggunakan kaedah semantik. Dengan tumpuan analisis terhadap makna konotasi dalam ujaran pelacur, analisis ini dapat menjelaskan makna konotatif dalam slanga domain bahasa pelacur dengan lebih jelas. Slanga bahasa dalam domain ini masih mampu difahami namun, masih berselindung di sebalik makna eksplisitnya kerana slanga ini dianggap lucah dan kesat jika dituturkan di tempat awam. Oleh itu, tutur kata golongan pelacur ini dapat dikemukakan secara terperinci daripada hanya membuat perspektif umum sahaja. Kata Kunci slanga, pelacur, semantik, makna konotatif Semantics and connotative meanings in prostitutesâ slangs Abstract Negative perspectives towards prostitutes in various parts of the world result in limited studies on prostitution, for example, the usage of prostitution slang. This is because the nature of prostitution itself is a taboo and an immoral job. Every single word uttered by prostitutes depict connotative meanings and need in depth understanding to reveal the hidden meanings of their slang. Hence this research aims to analyse the meanings of the slang in the prostitutionsâ language domain. Data were analysed via the semantic approach. Findings showed the explicit meanings of the slang in this domain can still be understood but the meanings are hidden because prostitution slang is believed to be obscene and vulgar and thus considered improper to be used at public places. In this study, details of prostitutesâ utterances are brought forward rather than merely offering a general perspective of language use in this domain. Keywords slang, prostitutes, semantics, connotative meanings The International Conference on Language Studies iCLS 2017, Kuching Riverside Majestic Hotel. 9 -10 Ogos 2017. Pengenalan Dunia pelacuran dianggap sebagai taboo dan suatu pekerjaan yang tidak bermoral. Menurut Fatin Hafizah Mohd. Sahar dan Mahani Ishak 2016, hlm. 12, antara faktor penyebab seseorang terjebak dalam dunia pelacuran adalah seperti faktor ekonomi yang dapat dikaitkan dengan kemiskinan, terdesak, dan berkeinginan untuk hidup mewah. Selain itu, faktor sosial seperti keruntuhan moral, keruntuhan rumah tangga serta pengaruh rakan sebaya juga penyebab seseorang itu terjebak dalam dunia pelacuran ini. Faktor persekitaran seperti pujukan orang tertentu, dipaksa kerja, cara hidup dan kepercayaan seperti pergaulan bebas, keseronokan, kebebasan dan wang juga telah menjadi penyebabnya. Didapati bahawa tangkapan perempuan tempatan yang disyaki pelacur bagi tahun 2012 â 2015 Januari â Julai meningkat setiap tahun seperti yang dikemukakan dalam jadual 1. Jadual 1 Tangkapan perempuan tempatan yang disyaki pelacur bagi tahun 2012-2015 Januari- Julai Nota. Dipetik dan diubahsuaikan daripada âPelacuran Jejas Moral Masyarakatâ oleh Fatin Hafizah Mohd. Sahar dan Mahani Ishak, 2016, Berita Harian, hlm. 12-13 Fokus utama kajian ini adalah berkaitan dengan slanga yang dituturkan oleh golongan pelacur ini dengan mengambil kira kebermaknaan analisis makna konotatif dalam bidang semantik. Golongan ini menggunakan bahasa-bahasa rahsia tertentu dalam komunikasi antara mereka dengan pelanggan. Bahasa-bahasa rahsia atau dalam konteks kajian ini bahasa slanga telah menjadi kata kunci antara mereka ketika berurusan. Merujuk Nur Afiqah Wan Mansor dan Nor Hashimah Jalaluddin 20152, segala suatu hajat, hasrat dan permintaan tidak dinyatakan dengan cara berterus terang namun, ia diungkapkan secara berkias dan berlapik agar kelihatan lebih sopan melalui kiasan ini. Samalah juga dengan konteks dan situasi golongan pelacur ini tidak menggunakan bahasa yang mudah untuk mendapatkan pelanggan. Metod Kajian Kajian ini menggunakan analisis makna konotatif daripada bidang semantik. Dalam bidang semantik, makna konotatif atau konotasi secara umumnya merujuk kepada makna yang dikemukakan secara tersirat dalam sesebuah ujaran. Makna konotatif juga dilihat sebagai mempunyai kaitan dengan budaya, konteks penggunaan, pengalaman serta persekitaran, emosi, pendidikan dan pandangan tentang dunia. Menurut Norsimah Mat Awal 2014, konotasi ialah makna yang tidak berkait The International Conference on Language Studies iCLS 2017, Kuching Riverside Majestic Hotel. 9 -10 Ogos 2017. dengan sensa, rujukan dan denotasi tetapi mempunyai faktor tambahan seperti emosi, tahap keformalan dan adakalanya bersifat eufemisme. Sebanyak 28 data slanga dalam domain pelacuran ini dikumpul daripada temu bual secara rawak dengan dua orang pelacur jalanan yang telah dirahsiakan nama, umur dan tempat mereka menjalankan perkhidmatan pelacuran ini. Kerahsiaan ini adalah untuk menjamin hak privasi mereka. Kajian ini mendapati kata- kata yang diujarkan oleh responden yang merupakan pelacur juga mempunyai tahap âkehalusannyaâ bagi mereka, walaupun pada sekali pendengaran kata-kata mereka itu sebenarnya kasar dan kesat. Kajian ini mendapati walaupun kata-kata mereka memang kasar dan kesat pada sekali pendengaran, namun di sebalik kata-kata berkenaan, terselit makna âuntuk berahsiaâ akan perbuatan mereka yang tidak bermoral itu. Maknanya, mereka juga mempunyai âbahasa halusâ walaupun kasar mereka sendiri. Analisis dan Perbincangan Berikut dikemukakan 5 sampel data daripada 28 kesemuanya untuk perbincangan dalam kertas kerja ini. Data adalah dalam bentuk perkataan dan ayat-ayat yang mereka kemukakan untuk memberi kefahaman makna kepada pengkaji, dan seterusnya pengkaji telah menghalusi makna slanga mereka ini dengan aplikasi semantik dengan memfokus kepada makna konotatif slanga berdasarkan konteks serta tahap kognitif dan pemikiran pelacur dan pelanggan mereka dalam temu bual yang dilakukan ketika kutipan data dijalankan. 1. Perkataan Sekerat jalan. Contoh ayat âKalau polis datang, sekerat jalan ye sayang.â. Sekerat jalan ini bermaksud tidak melakukan sesuatu pekerjaan sehingga selesai. Dalam konteks pelacuran pula, sekerat jalan merupakan amaran kepada pelanggan bahawa mereka tidak akan mendapat layanan yang sepenuhnya sekiranya mereka ingin bertindak luar daripada jangkaan apabila terdapat rondaan polis. Maka mereka terpaksa berhenti untuk melarikan diri atau bersembunyi daripada tangkapan polis. Selain itu, sekerat jalan di sini juga bermakna perkhidmatan yang ditawarkan terpaksa dihentikan walaupun tidak bertepatan dengan bayaran yang dikenakan. Pelacur mengharapkan agar pelanggan tidak memarahi mereka, sebab itulah menurut informan kata âsayangâ diselitkan untuk mendapat persetujuan pelanggan. Dalam masa yang sama, kajian ini juga mendapati kata sekerat jalan mampu menjadi kata kunci kepada pelanggan sebagai langkah berjaga-jaga untuk meninggalkan hotel sekiranya berlaku serbuan daripada pihak berkuasa. 2. Perkataan Voodoo. Contoh ayat a. â Nok? Kau kurang pelanggan kan? Apa kata kau voodoo kan diorang nanti selalu langgan kau je. â. b. âko tolong lah kenalkan aku dengan orang yang boleh voodoo customers aku jugakâ. The International Conference on Language Studies iCLS 2017, Kuching Riverside Majestic Hotel. 9 -10 Ogos 2017. Voodoo ini merupakan salah satu istilah asli pelacuran yang tidak digunakan dengan maksud-maksud yang lain tetapi dengan maksudnya yang tersendiri iaitu pelacur yang kurang pelanggan akan menggunakan istilah ini bagi mendapatkan pelanggan. Voodoo dalam slanga pelacur adalah istilah guna-gunaâ dalam bahasa Melayu ataupun ilmu hitam yang digunakan kepada pelanggan mereka supaya sentiasa mendapatkan langganan daripada pelacur yang tetap sahaja. Perbuatan Voodoo ini dianggap kurang baik kerana akan memberi kesan kepada pelacur dan pelanggannya. Hal ini demikian kerana apabila seseorang pelacur itu menggunakan ilmu sihir sudah tentu akan mengakibatkan kesan yang buruk. Dalam mengkaji slanga pelacur ini, kajian ini turut mendapati bahawa pelacur boleh bertindak lebih jauh daripada hanya mendagang tubuh mereka. Mereka boleh membomohkan orang lain. 3. Perkataan Gundik. Contoh ayat âGundik tu baru sampai semalam maâ. Gundik bermaksud perempuan simpanan. Tetapi, dalam kalangan pelacur, menurut informan, gundik bermaksud pelacur yang baharu dan yang tidak pernah melayan ramai pelanggan. Kebanyakan pelanggan akan lebih mencari gundik kerana golongan ini lebih memberikan kepuasan kerana mereka masih baharu. Sama seperti kajian Subet, 2015, yang mengemukakan beberapa kelas sosial pelacur, misalnya pelacuran kelas tinggi, pelacuran kelas elit, pelacuran kelas bawah, maka daripada kajian Subet, ini pelacur kategori âgundikâ ini merupakan satu lagi kategori kelas pelacur. Daripada kajian ini dan kajian Subet, 2015 itu, ternyata terdapat empat kelas sosial pelacur yang boleh disusun semula mengikut kategori iaitu pelacuran kelas tinggi, pelacuran kelas elit, pelacur gundik dan pelacuran kelas bawah. Dalam kajian ini, pelacur gundik menduduki tempat ketiga dalam empat kelas berkenaan. 4. Perkataan China Doll. Contoh ayat âCuba China Doll bos. Terbaik punyaâ. Selain itu, perkataan China Doll pula secara amnya membawa maksud tersurat iaitu patung Cina ataupun patung dari negara China. Tetapi, China Doll dalam bahasa pelacur lebih merujuk kepada maksud tersirat iaitu pelacur-pelacur yang diimport dari negara China. Merujuk kepada Fatin Hafizah Mohd. Sahar dan Mahani Ishak 201612 tentang tangkapan perempuan warga negara asing yang disyaki pelacur bagi tahun 2012 â 2015 daripada bulan Januari sehingga Julai telah mendapati bahawa jumlah tangkapan pelacur meningkat setiap tahun dan pelacur dari negara China paling tinggi tangkapannya jika dibandingkan dengan negara-negara yang lain seperti yang dikemukakan dalam jadual 2 di bawah-untuk 6 negara yang berkenaan sahaja. Dengan itu, kajian ini mendapati bahawa china doll ini merupakan satu slanga yang merujuk kepada pelacur dari negara China ini. The International Conference on Language Studies iCLS 2017, Kuching Riverside Majestic Hotel. 9 -10 Ogos 2017. Jadual 2 Tangkapan perempuan warga negara asing yang disyaki pelacur bagi tahun 2012 â 2015 Januari â Julai Nota. Dipetik dan diubahsuaikan daripada âPelacuran Jejas Moral Masyarakatâ oleh Fatin Hafizah Mohd. Sahar dan Mahani Ishak, 2016, Berita Harian, hlm. 12-13 5. Perkataan Sales. Contoh ayat âBape banyak sales dapat malam ni?â. Perkataan sales secara mudahnya membawa maksud keuntungan. Maksud tersurat daripada perkataan sales ialah jualan. Penggunaan istilah sales dalam slanga pelacur juga dalam konteks jualan, tetapi makna tersiratnya lebih kepada keuntungan kerana mereka memberikan perkhidmatan secara langsung kepada pelanggan, dan mereka dibayar. Maknanya, pelacur mendapat keuntungan lumayan dalam perniagaan maksiat ini. Kesimpulan Makna konotatif yang terdapat dalam bidang semantik telah dapat diaplikasikan untuk merungkai setiap makna slanga dalam domain pelacur ini. Setiap slanga yang diungkapkan oleh golongan pelacur ini telah menjadi kata rahsia dan kebiasaan bagi golongan ini, iaitu komunikasi antara pelacur dan pelanggannya. Kata-kata yang tidak langsung ini sememangnya digunakan untuk mencapai makna kefahaman bersama antara pengujar dan penutur, terutama sekali mereka yang berkongsi konteks yang sama. Boleh juga dikatakan, kata-kata berahsia ini atau dalam konteks kajian ini, slanga pelacur begitu rapat dengan pemikiran serta kehidupan masyarakat mereka. Kajian slanga dalam pertuturan pelacur walaupun berbaur lucah, namun bagi mereka adalah berbentuk halus tidak seperti yang didakwa sebelum ini, iaitu, slanga tidak boleh dianggap halus. Namun untuk golongan yang menuturkannya, kajian ini mendapati, bagi mereka itulah bahasa halus mereka yang penuh rahsia. Kajian ini mencadangkan, pada masa hadapan, penyelidikan seperti ini juga dapat memberi gambaran yang tepat dan menyeluruh kepada sarjana tempatan yang lain atau sarjana Barat yang berminat untuk mendalami budaya hidup dan budaya komunikasi masyarakat yang berkenaan, yang jarang-jarang atau tiada langsung dibicarakan apa-apa sahaja tentang mereka dalam dunia akademik seperti golongan pelacur ini. Walaupun bahasa mereka berbaur lucah dan kesat, dunia akademia The International Conference on Language Studies iCLS 2017, Kuching Riverside Majestic Hotel. 9 -10 Ogos 2017. seperti jurnal-jurnal akademik perlu mengetengahkan kajian seperti ini semata-mata untuk kepentingan akademik dan kerancakan penyelidikan dunia bahasa. Rujukan Fatin Hafizah Mohd Sahar, & Mahani Ishak 2016, Januari 19. Pelacuran jejas moral masyarakat. Berita Harian, hlm. 12-13. Norsimah Mat Awal. 2014. Semantik. Dlm. Mohammad Fadzeli Jaafar Ed. Pengenalan linguistik Teoretis dan aplikasi. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan Pustaka. Nur Afiqah Wan Mansor, & Nor Hashimah Jalaluddin 2015. Deria rasa dalam kiasan Melayu Analisis semantik inkuisitif. Mahawangsa, 21, 1-16. [5 Februari 2016] Subet, M. F. 2015. Sajak âPelacur Tuaâ Analisis teori relevans. Jurnal Bahasa, 151, 113-142. PENGHARGAAN Setinggi-tinggi penghargaan kepada Kharull Haffis Ngairan, Mohammad Shahrul Nizam Bin Abd Wahid, Tangaprabu Murthy dan Gayathiry Solan dari Fakulti Pengajian Bahasa dan Pengajian Komunikasi, Universiti Malaysia Sarawak atas bantuan secara langsung atau tidak langsung dalam menjayakan kajian ini. ... Antara lain, 'melabur' dirujuk sebagai slanga dalam konteks remaja Iban Sebuyau disebabkan individu tersebut ingin merahsiakan makna sebenar yang hanya dituturkan dalam kalangan kumpulan mereka sendiri. Jika dilihat pada kajian Subet dan Daud 2017, slanga pelacur bagi leksikal "servis' tidak lagi dirujuk sebagai perkhidmatan memperbaiki barang, tetapi dikembangkan maknanya menjadi pakej yang disyorkan untuk melanggan pelacur. Jadi, hanya kelompok sosial yang tertentu memahami penggunaan kosa kata slanga tersebut. ...Slang is a free-grammatical rule of language phenomenon that exhibits the invention of vocabulary in a community groups in order to strengthen social identity. Overall, there are 15 data of Iban Sebuyau teenagers slang which has been acquired and separated into noun categories eight data and verbs seven data. This study will analyze seven types of words of Iban Sebuyau teenagersâ slang in Sarawak via the verb category. Besides, the slang of Iban Sebuyau teenagersâ data will be examined based on the Radial Network Category Framework as suggested by Lakoff 1987. Accordingly, this study applied qualitative methods to obtain field sampling based on 10 teenagers in Sebuyau which has been selected based on their comprehension on the slang. As a result, the findings shows that there are in total of 7 data of Iban Sebuyau teenagers slang has been obtained in verb categories such as merueh, ngagaâ peta, ngangat nyawa, belagu, nunjuk langit, melabur, and fogging. Overall, the Radial Network Category Framework approach able to describe the extensive meaning of Iban Sebuyau teenagers slang.... Antara lain, 'melabur' dirujuk sebagai slanga dalam konteks remaja Iban Sebuyau disebabkan individu tersebut ingin merahsiakan makna sebenar yang hanya dituturkan dalam kalangan kumpulan mereka sendiri. Jika dilihat pada kajian Subet dan Daud 2017, slanga pelacur bagi leksikal "servis' tidak lagi dirujuk sebagai perkhidmatan memperbaiki barang, tetapi dikembangkan maknanya menjadi pakej yang disyorkan untuk melanggan pelacur. Jadi, hanya kelompok sosial yang tertentu memahami penggunaan kosa kata slanga tersebut. ...Abstract Slang is a free-grammatical rule of language phenomenon that exhibits the invention of vocabulary in a community groups in order to strengthen social identity. Overall, there are 15 data of Iban Sebuyau teenagers slang which has been acquired and separated into noun categories eight data and verbs seven data. This study will analyze seven types of words of Iban Sebuyau teenagersâ slang in Sarawak via the verb category. Besides, the slang of Iban Sebuyau teenagersâ data will be examined based on the Radial Network Category Framework as suggested by Lakoff 1987. Accordingly, this study applied qualitative methods to obtain field sampling based on 10 teenagers in Sebuyau which has been selected based on their comprehension on the slang. As a result, the findings shows that there are in total of 7 data of Iban Sebuyau teenagers slang has been obtained in verb categories such as merueh, ngagaâ peta, ngangat nyawa, belagu, nunjuk langit, melabur, and fogging. Overall, the Radial Network Category Framework approach able to describe the extensive meaning of Iban Sebuyau teenagers slang. Keywords Slang; meaning extension; Iban youth; Radial Network Category Framework Abstrak Slanga merupakan fenomena berbahasa yang bebas daripada peraturan tatabahasa yang memperlihatkan penciptaan kosa kata dalam kelompok masyarakat bagi mengukuhkan identiti sosial. Keseluruhannya, terdapat 15 data slanga remaja Iban Sebuyau yang diperoleh dan terbahagi kepada kategori kata nama lapan data dan kata kerja tujuh data. Kajian ini akan menganalisis tujuh perkataan slanga remaja Iban Sebuyau, Sarawak melalui kategori kata kerja. Selain itu, data slanga remaja Iban Sebuyau, Sarawak akan dianalisis berdasarkan Kerangka Kategori Jaringan Radial yang disarankan oleh George Lakoff 1987. Sehubungan dengan itu, kajian ini menerapkan kaedah kualitatif untuk mendapatkan data di kawasan lapangan berdasarkan 10 informan remaja Iban yang telah dipilih di sekitar daerah Sebuyau berpandukan kefahaman mereka mengenai slanga sebelum pengkaji menjalankan kajian ini. Hasilnya, kajian ini memperoleh tujuh data bahasa slanga remaja Iban Sebuyau kategori kata kerja seperti, merueh, ngagaâ peta, ngangat nyawa, belagu, nunjuk langit, melabur, dan fogging. Secara keseluruhannya, pendekatan Kerangka Kategori Jaringan Radial dapat menghuraikan peluasan makna slanga remaja Iban Sebuyau. Kata kunci Slanga; peluasan makna; remaja Iban; Kerangka Kategori Jaringan RadialThe culture and the intellect of the community can be seen through figurative language, especially proverbs. However, society is less aware of the culture elements that are hidden behind each proverbs. Therefore, This study was conducted to identify the implicit meaning of the Tamil proverbs with the image of an elephant yanai and to look at the cultural influence and intellect of the community analyzed using the inquisitive semantic approach introduced by Nor Hashimah Jalaluddin 2014. Fifteen informants were seleted and interviewed via NORF sampling leading to Non-Mobile, Older, female and NORM which is Non-Mobile, Older, Male. The results show that each proverb is used based on several factors such as history, religion, culture and so on. In fact, the results also indicate that there is a high degree of intellect in the creation of this elephant-inspired proverbs. Keywords Tamil proverbs; inquisitive semantics; Indian community; animal; elephant yanai Abstrak Budaya dan akal budi sesebuah masyarakat dapat dilihat melalui bahasa kiasan contohnya peribahasa. Walau bagaimanpun, masyarakat kurang mengetahui unsur budaya yang tersembunyi di sebalik setiap penciptaan sesebuah peribahasa. Sehubungan dengan itu, kajian ini dilaksanakan untuk mengenal pasti makna implisit di sebalik peribahasa Tamil yang mempunyai imej gajah yanai dan melihat pengaruh budaya serta akal budi masyarakat India. Kajian ini menggunakan pendekatan semantik inkuisitif yang diperkenalkan oleh Nor Hashimah Jalaluddin 2014 bagi menganalisis datanya. Lima belas orang informan yang dipilih dan ditemu bual secata mendalam melalui persampelan bertujuan. Pemilihan informan adalah secara NORF iaitu merujuk kepada Non Mobile, Old, Remote dan Female dan NORM merujuk kepada Non-mobile tinggal tetap, Older tua, Rural luar bandar, Male lelaki. Hasil kajian mendapati bahawa setiap peribahasa digunakan berdasarkan beberapa sebab seperti sejarah, agama, budaya dan sebagainya. Malah, hasil turut menunjukkan bahawa terdapat unsur akal budi yang tinggi dalam penciptaan peribahasa yang berunsur gajah ini. Kata kunci Peribahasa Tamil; semantik inkuisitif; masyarakat India; haiwan; gajah yanaiStrange events always absorbed in the creation of folk stories. This happens as strange events are able to trigger emotions such as excitement, curiosity and peculiarity among readers and listeners. However, the strange event cannot be translated literally due to the presence of the implicit meaning in the text. Therefore, to explore the implicit meanings that occur in the text, the researcher applied the Inquisitive Semantics IS by Jalaluddin 2014 and Bridging Cross Reference BCR approach by Kempson 1986. This is a fully qualitative study as it involves text analysis from a documented book. The source of the data was obtained from a book entitled âAntologi Enam Hikayatâ by Nor 2016. The limitation of this study, the researcher only analyze folklore entitle âHikayat Nakhoda Mudaâ. Based on the findings of the study, this folklore have 10 strange event. Therefore, by using IS and BCR, the researcher can answer why strange events occur in this folklore based on data, cognitive, theory and philosophy in order to explore the wisdom of the people in the past that are high in intellect. Keywords folklore; Hikayat Nakhoda Muda; strange event; inquisitive semantics; intelligence Abstrak Peristiwa aneh sering diserapkan dalam penciptaan cerita rakyat. Perkara ini berlaku supaya dapat menimbulkan perasaan teruja, tanda tanya mahupun kepelikan dalam kalangan pembaca dan pendengar. Namun begitu, peristiwa aneh ini tidak dapat diterjemahkan secara harfiah sahaja kerana kejadian tersebut bersifat tersirat. Oleh itu, bagi merungkai sebab kejadian aneh dalam cerita rakyat ini, pengkaji mengaplikasikan pendekatan Semantik Inkuisitif SI oleh Jalaluddin 2014 serta dibantu pendekatan Rangka Rujuk Silang RRS oleh Kempson 1986. Kajian ini adalah berbentuk kualitatif sepenuhnya dengan mengaplikasikan analisis dokumen yang telah dibukukan. Sumber data diperoleh daripada buku hikayat yang berjudul âAntologi Enam Hikayatâ terbitan Dewan Bahasa dan Pustaka hasil usaha Nor 2016. Namun begitu, sebagai batasan kajian pengkaji akan menganalisis cerita rakyat âHikayat Nakhoda Mudaâ. Berdasarkan dapatan kajian, cerita rakyat âHikayat Nakhoda Mudaâ mempunyai 10 peristiwa aneh. Oleh itu, berpandukan pendekatan SI dan RRS ini pengkaji dapat menjawab sebab terjadinya kejadian aneh dalam cerita rakyat tersebut berpandukan data, teori kognitif dan falsafah demi mencungkil akal budi penututnya. Kata kunci Cerita rakyat; Hikayat Nakhoda Muda; peristiwa aneh; Semantik Inkuisitif; akal budiElements of Malay Literature in the Malay Language ML was introduced in the learning of Malay Language in secondary schools. There are five main genres in the ML study which are traditional poetry, modern poetry, traditional prose, modern prose and novel. Novel is one of the ML genres featuring a variety of characters, questionnaire, community culture, values and teaching. Throughout reading the novel, the reader can understand various situations that can give the reader a variety of insights that can enhance the reader's awareness. This study will analyze the characteristics in Di Sebalik Dinaras by Dayang Nor. This study is a qualitative study which is a text analysis. In analyzing this novel the researcher will apply the Relevance Theory TR approach to cognitive effects and information processing efforts to help the reader understand the characterâs characteristics in the novel. The character traits in the novel are analyzed in TR and Bridging Cross Reference BCR an elaborate and implicit manner to help the reader understand the characteristic of the character in Di Sebalik Dinara. The results of the TR and RRS analysis can be concluded that the characters in this novel are illustrated one who are self-reliant, responsible, do not act hastily and always cautious in decision-making. Keywords Relevan Theory, character, novel, literature Abstrak Elemen Kesusasteraan Melayu dalam Bahasa Melayu KOMSAS telah diperkenalkan dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Melayu peringkat sekolah menengah. Terdapat lima genre utama yang terdapat dalam kajian KOMSAS iaitu puisi tradisional, puisi moden, prosa tradisional, prosa moden dan novel. Novel merupakan salah satu genre KOMSAS yang memaparkan pelbagai watak, persoalan, citra masyarakat, nilai dan pengajaran. Melalui pembacaan novel, pembaca dapat menyelami pelbagai situasi yang boleh memberi pelbagai tanggapan kepada pembaca serta dapat meningkatkan kesedaran kepada pembaca. Kajian ini menganalisis perwatakan dalam novel Di Sebalik Dinara karya Dayang Noor. Kajian ini adalah berbentuk kualitatif. Bagi menganalisis novel ini pengkaji, akan mengaplikasikan pendekatan Teori Relevan TR yang mementingkan konteks, kesan kognitif dan usaha memproses maklumat bagi membantu pembaca memahami citra atau perwatakan watak dalam novel tersebut. Perwatakan watak yang digarapkan dalam novel tersebut akan dianalisis secara eksplikatur dan implikatur dengan menggunakan analisis TR dan Rangka Rujuk Silang RRS bagi memudahkan pembaca/ pelajar memahami keperibadian watak dalam novel Di Sebalik Dinara. Hasil analisis TR dan RRS dapat disimpulkan perwatakan watak dalam novel ini digambarkan sebagai seorang yang berdikari, bertanggungjawab, tidak bertindak terburu-buru dan sentiasa berhati-hati dalam membuat keputusan. Kata kunci Teori Relevan, perwatakan, novel, kesusasteraanSuzieyiana Ritos Muhammad Zaid DaudStrategies in oral communication must be guided by politeness and purity in speaking, not in a state of anger, joking, or even engaging in taboo matters. Therefore, the use of euphemisms that refer to subtle conversations is applied in nature as a substitute for speech which is dysphemism, which is referred to rudeness in speech. Therefore, this study was done based on a strategy in the oral communication of the Bidayuh, Bau community in Sarawak, which is inseparable from the use of abusive language, but can still be replaced with more subtle speech. This study was carried out in Kampung Serasot, Bau, Sarawak and researchers found that there were five types of replacement of dysphemism to euphemism based on the findings of this study only has been obtained through oral communication of the Bidayuh community in Bau, Sarawak such as involving limbs, femininity, hygiene, language of diatribe and related to death. This study is in qualitative form. To obtain this data, the researcher using "in-depth interview" method from two informants. The informants were selected based on the NORF for female informant and NORM for male informant 1 informal must be a native population in the area; 2 low mobility, that is, informants do not often leave their original places; 3 informants must be aged 40 to 60 years and above; physical and spiritual health, including hearing aids; 5 the origin of the respondents must be cultivated from the place of study; 6 the ability of informants about their language and dialect well; 7 and the informants must also be born and grow in their place of birth. The application of Relevance Theory RT by Sperber and Wilson 1986, 1995 and Bridging Cross Reference BCR by Kempson 1986 was applied to analyse data. Therefore, it can be formulated that this assessment is able to provide a general description of the Bidayuh community in Bau, Sarawak which can be referred to as people who have a high language politeness in their daily is one of the mediums of non-verbal communication that the author wishes to convey to the reader. Through the reading of this novel, the reader can experience a wide range of emotions. Whether it's sad, happy, excited and so on. Therefore, this study will explore the meaning behind the novel entitled "Sangkar" by Samsiah Mohd. Nor. The novel was published in 2010 through the publication of Alaf 21 Sdn. Bhd. There are 248 pages and 26 chapters for this novel. This study is a qualitative study consisting of annotated text analysis as well as a simple quantitative approach to finding lexical frequency and complexity in this Sangkar novel. To analyze this novel the researcher will apply a lexical semantic approach. Through this lexical semantic approach it is possible to classify lexical types into synonyms, antonyms, hyponyms, polysemic, homonyms, homophones, homographs, metonyms and meronyms. Based on the findings of this study, the frequency and percentage of total lexical semantics recorded a frequency value of 1019 100% lexical only. However, through the novel there was only partial lexical semantics comprising; antonyms-442 synonyms-218 meronyms-185 and hyponyms-174 It can be concluded that through this lexical semantic approach it is possible to classify different lexical groups into the same group of meanings. Abstrak Novel merupakan salah satu medium komunikasi bukan lisan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Melalui pembacaan novel, pembaca dapat merasai emosi yang pelbagai. Sama ada sedih,Peribahasa Melayu "Sudah tidak tersudu oleh angsa, baru diberikan kepada itik" telah membawa maksud-"Barang yang tidak berguna kepada orang kaya besar, barulah diberikan kepada orang miskin hina dan sebagainya". Data ini telah dikutip melalui Kamus Peribahasa Istimewa Peribahasa Melayu oleh Abdullah Hussain 2016 berdasarkan pensampelan bertujuan. Walau bagaimanapun, pemberian makna peribahasa ini adalah tidak memadai, untuk difahami sepenuhnya. Hal ini dikatakan demikian kerana, timbulnya persoalan kenapakah masyarakat Melayu pada zaman dahulu menggunakan imej perlambangan haiwan bagi merujuk perbuatan manusia. Pemberian makna dan perkaitan imej perlambangan haiwan dalam peribahasa tersebut, telah memperlihatkan bahawasanya masyarakat pada zaman dahulu tinggi keintelektualannya. Hal ini disebabkan oleh, mereka berjaya mengasimilasikan imej haiwan seperti angsa atau nama saintifiknya Anser cygnoides serta itik atau nama saintifiknya Anas platyrhynchos dengan sikap atau kelakuan manusia, secara implisit. Oleh itu, bagi menjawab persoalan tersebut pendekatan semantik inkuisitif oleh Nor Muhammad Zaid DaudKewujudan unggas dalam peribahasa Melayu telah diasimilasikan dengan kelakuan manusia yang dapat dilihat melalui makna harfiah peribahasa tersebut. Unggas atau nama saintifiknya Aves telah dikelaskan sebagai haiwan yang mempunyai sayap, sama ada boleh terbang mahupun tidak, berdarah panas, berkaki dua dan bertelur. Unggas juga ialah haiwan vertebrata yang terdapat di serata dunia termasuk di sekitar gurun, hingga kutub utara dan selatan, serta di kawasan hujan tropika. Data kajian ini diperoleh daripada Kamus Peribahasa Melayu Edisi Kelima oleh Rahman 2017, Kamus Istimewa Peribahasa Melayu Edisi Kedua oleh Hussain 2016 serta Kamus Peribahasa Melayu oleh Said 2013. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis dokumen melibatkan data peribahasa Melayu ini telah dibukukan dan memuatkan sebanyak 207 unggas dalam peribahasa Melayu. Dalam kajian ini, imej unggas telah dipecahkan kepada beberapa subunggas seperti, ayam Gallus gallus domesticus, burung Bird, itik Anas platyrhynchos dan angsa Anserini. Peribahasa yang memaparkan unggas-unggas ini, seterusnya dipecahkan lagi kepada lapan domain khusus iaitu; domain kebiasaan, sia-sia, rezeki, ironi/sindiran, khianat, hati-hati/teliti, kekuasaan dan jodoh. Sebanyak 11 peribahasa Melayu dijadikan sampel dan dianalisis menggunakan pendekatan Semantik Inkuisitif SI oleh Jalaluddin 2014. Pendekatan Rangka Rujuk Silang RRS oleh Kempson 1986 yang berpandukan data korpus diperoleh daripada Pangkalan Korpus Dewan Bahasa dan Pustaka DBP serta Malay Concordance Project MCP. Tujuan pendekatan ini diaplikasikan adalah untuk pengesahan makna peribahasa dengan lebih lanjut. Dapatan kajian menunjukkan bahawa pemilihan leksikal unggas dalam peribahasa Melayu dikaitkan dengan makna implisit berdasarkan kognitif dan falsafah kehidupan masyarakat Melayu pada zaman dahulu. Didapati juga, makna sebenar peribahasa tersebut diketengahkan dengan mengambil kira akal budi dan keintelektualan pemikiran masyarakat Melayu. Kata kunci Unggas, peribahasa Melayu, semantik inkuisitif, Rangka Rujuk Silang RRS, akal budi MelayuDalam ilmu linguistik, slanga merupakan bahasa tidak formal yang mewakili kelompok sosial tertentu. Pembentukan kata slanga ini mampu membentuk makna yang tertentu mengikut penginterpretasian makna oleh kelompok sosial yang menggunakannya. Bagi mengutip data slanga yang dikehendaki pendekatan kualitatif diaplikasikan berdasarkan komunikasi lisan secara tidak formal dalam kalangan masyarakat Melayu. Seterusnya, data ditranskripsikan ke dalam bentuk transkripsi perbualan. Hasil daripada transkripsi perbualan tersebut pengkaji memperoleh 23 data slanga. Data slanga tersebut dapat dipecahkan lagi kepada empat domain yang khusus salah satunya ialah slanga dalam domain tumbuh-tumbuhan. Berdasarkan pensampelan bertujuan empat slanga yang mempunyai simbol tumbuhan telah dikenal pasti seperti 'patoh getoh', 'kunyah tebu', 'mat jambu' dan 'jua langsat'. Bagi menganalisis data tersebut pendekatan semantik inkuisitif oleh Nor Hashimah Jalaluddin 2014 serta dibantu dengan analisis Rangka Rujuk Silang RRS oleh Kempson 1986 diaplikasikan bagi mendapatkan maklumat tambahan kepada pengkaji dalam menghuraikan makna slanga tersebut. OlehJanuari 19 Pelacuran jejas moral masyarakatFatin Hafizah Mohd Sahar, & Mahani Ishak 2016, Januari 19. Pelacuran jejas moral masyarakat. Berita Harian, hlm. linguistik Teoretis dan aplikasiNorsimah Mat Awal. 2014. Semantik. Dlm. Mohammad Fadzeli Jaafar Ed. Pengenalan linguistik Teoretis dan aplikasi. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan rasa dalam kiasan Melayu Analisis semantik inkuisitifWan Nur AfiqahMansorNor Hashimah JalaluddinNur Afiqah Wan Mansor, & Nor Hashimah Jalaluddin 2015. Deria rasa dalam kiasan Melayu Analisis semantik inkuisitif. Mahawangsa, 21, 1-16. [5 Februari 2016]M F SubetSubet, M. F. 2015. Sajak "Pelacur Tua" Analisis teori relevans. Jurnal Bahasa, 151, 113-142.
ï»żKamus bahasa Indonesia-bahasa Inggris pelacur chevron_left chevron_right ID "pelacur" bahasa Inggris terjemahan EN volume_up courtesan harlot prostitute whore Terjemahan Contoh penggunaan Indonesian English Contoh kontekstual "pelacur" di bahasa Inggris Kalimat ini berasal dari sumber eksternal dan mungkin tidak akurat. tidak bertanggung jawab atas isinya. 99,9 persen dari mereka menolak digolongkan menjadi pelacur. percent of them resist being inducted into prostitution. Login Sosial
Pranala link lacur a 1 malang; celaka; sial; 2 buruk laku;melacur v berbuat lacur; menjual diri sebagai tunasusila atau pelacur;melacurkan v membuat jadi pelacur ~ diri, menjual diri;pelacur n perempuan yang melacur; wanita tunasusila; sundal;pelacuran n perihal menjual diri sebagai pelacur; persundalan;~ ilmiah penyelewengan yang terdapat pada dunia ilmu pengetahuan; ~ keagamaan persetubuhan yang dilakukan dalam rangka upacara ritual yang keramat â Tentang KBBI daring ini Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI ini merupakan KBBI Daring Dalam Jaringan / Online tidak resmi yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata lema/sub lema. Berbeda dengan beberapa situs web laman/website sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring. Database utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi kata dan arti tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud dahulu Pusat Bahasa. Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan link yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V terbaru, silakan merujuk ke website resmi di â Fitur KBBI Daring Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang reload/refresh jendela atau laman web website untuk mencari kata berikutnya Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya Jenis kata atau keterangan istilah semisal n nomina, v verba dengan warna merah muda pink dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya belum semua ada keterangannya Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server Pranala Pretty Permalink/Link yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'rumah' akan mempunyai pranala link di Kata 'pintar' akan mempunyai pranala link di Kata 'komputer' akan mempunyai pranala link di dan seterusnya Sehingga diharapkan pranala link tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan. Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web website KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa. â Informasi Tambahan Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja. Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya ajar,program,komputer untuk mencari kata ajar, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan. Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya dengan kosakata yang lebih banyak. Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline tidak memerlukan koneksi internet, silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email gmail com Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website ini silakan klik Laporkan Iklan
kata lain dari pelacur