· Before the first surrender of Jerusalem, he was a functioning priest. He was among those deported in 597 to Babylonia. Ezekiel's religious call came in July 592. He subsequently prophesied until. POTENSIBISNIS - Berikut adalah amalan Nabi Ayub soal ayat Alquran yang diyakini sebagai penyembuh segala penyakit. 22:13 WIB. Cegah Penyakit Dimensia, Berikut 15 Asupan Makanan dan Minuman Mampu Meningkatkan Kesehatan Otak Ikatan Cinta 1 Agustus 2022: Andin Lepas Kendali, Sal Bikin Sienna Membara hingga Pondok Pelita 'Kebakaran Dipasal yang sama TUHAN menegaskan kpd para sahabat Ayub bahwa tuduhan mereka atas "ketidak jujuran" Ayub soal kesalehannya adalah salah besar, dan Allah membela Ayub. Kesimpulan saya: 1. Sebelum dicobai, Ayub telah membuktikan dirinya sebagai orang saleh ketika Allah memberkati dia. 2. Mazmur90 (Penomoran Septuaginta: Mazmur 89) adalah mazmur pertama dalam bagian ke-4 Kitab Mazmur di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen.Mazmur ini digubah oleh Musa.. Teks. Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati. Pasal ini terdiri dari 17 ayat. Dalam versi Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia, mazmur ini diberi judul "Allah, tempat Pimpinisteri dengan nasihat dan kasih sayang "Ketua Kampung Tak Mahu Layan Saya", Wang Zakat Sampai Sekarang Belum Terima" - OKU Wednesday, June 24, 2015 KUALA LUMPUR - Menyara tiga orang anak yang bersekolah dengan wang bantuan persekolahan sebanyak RM300 sebulan merupakan bebanan hebat buat Rosli Hamid yang lumpuh kedua kakinya selepas Ayub21:22. Catatan Kaki * Atau "mengajarkan pengetahuan kepada". Referensi Silang Klik nomor ayat untuk menampilkan isi ayat itu di terjemahan Alkitab lain. Keterangan Umum. Ayb. 21:3 Ayb 16:10, 20; 17:2; Ibr 11:36. Ayub 21:1-34. Ayub. 21 Lalu Ayub menjawab, 2JMMBH6. Ringkasan Ayub 11-22 Ayat 1-3 Profil Ayub, catatan tentang kesalehan dan kekayaannya Ayat 4-5 Ayub menguduskan anak-anakNya dihadapan Tuhan dengan membawa korban bakaran Ayat 6-12 Argumentasi Allah dan iblis mengenai Ayub Ayat 13-19 Berbagai celaka dan kerugian datang pada Ayub Ayat 20-22 Respon Ayub PENULISAN KITAB AYUB Mungkin seringkali kita terkecoh dengan kronologis kitab Ayub dengan hanya melihat bahwa kitab ini ditempatkan setelah Ester atau mengawali kitab-kitab Puisi. Menurut para peneliti Alkitab, kisah Ayub ini terjadi pada masa yang hampir sama dengan masa dimana Abraham hidup. Berbagai bukti dikemukakan bahwa 1. Tidak ada penyebutan tentang Israel disepanjang kitab ini. 2. Usia Ayub yang lebih panjang Lebih dari 140 tahun. 3. Ayub bertindak sebagai imam bagi keluarganya. Konsep yang tidak ada dalam hukum Taurat. 4. Kekayaan Ayub yang diukur dengan ternak. Kitab Ayub ini memberikan kita banyak pelajaran kehidupan bagaimana menempatkan diri, me-respon segala kondisi yang Tuhan ijinkan didalam kehidupan kita. TEMA BESAR KITAB AYUB 1. Penderitaan Penderitaan dapat terjadi, tapi tidak selalu dikarenakan oleh pelanggaran dosa 2. Serangan Setan Berusaha mengenali serangan setan, tapi tidak takut dengannya. Sebab setan tidak dapat melampaui batas yang Tuhan tentukan. 3. Kebaikan Tuhan Tuhan ada dimanapun, bahkan ketika Ia terasa jauh . Namun kebaikannya selalu ada bagi kita 4. Kebanggaan diri Kita harus berhati-hati, tidak menghakimi seseroang yang mengalami penderitaan 5. Mempercayai Ayub adalah model dari bagaimana seharusnya kita mempercayai Tuhan, tanpa Tuhan menjelaskan seluruh rencana-Nya kepada kita, namun tugas kita adalah terus mempercayaiNya. Penderitaan hari ini bukanlah akhir dari segala-galanya. Pada pagi hari ini saya tertarik untuk membahas salah satu paragraf yaitu diayat Ayub 16 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Ayub 17 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis “Dari mana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” Ayub 18 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” Ayub 19 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Ayub 110 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Ayub 111 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Ayub 112 Maka firman TUHAN kepada Iblis “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. KISAH IBLIS MENGHADAP TUHAN Bagian ini memang sering menimbulkan berbagai multitafsir. Akan tetapi beberapa kesimpulan yang ada merujuk pada suatu kesimpulan utama, bahwa maksud bagian ini berbicara bagaimana Allah menguji iman – kualitas pengiringan Ayub dan disisi lain iblis ingin melawan, mengalahkan Allah dan pengikutNya dengan menunjukkan – mendakwa Ayub bahwa kesalehan – pengiringan Ayub kepada Tuhan dikarenakan berbagai fasilitas yang Allah berikan dalam diri Ayub. Beberapa hal yang harus kita pahami mengenai Pengujian Iman! 1. LEVEL KEKRISTENAN APAPUN AKAN MENGALAMI PENGUJIAN IMAN Ayub 18 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” Dari ayat diatas kita mengetahui, Ayub dengan segala kesalehan kehidupannya pun juga tak luput dari pengujian Tuhan. Dengan Allah membanggakan Ayub dihadapan Iblis bukan berarti kemudian Ayub lolos dari sebuah pengujian Kehidupan Ayub dijalankan dengan hampir sempurna. Kepala Rumah Tangga yang bertanggung jawab sebagai imam, kaya jasmani, kaya rohani. Tapi apakah itu cukup membuktikan bahwa Ayub sudah sempurna dalam kesalehan nya ? Jawabannya tidak ! Ini menunjukkan bahwa pengujian iman adalah sebuah pengalaman yang sama yang akan dihadapi oleh setiap orang percaya. Apa hanya karena kita telah lama menjadi Kristen, kemudian ujian itu berhenti ? Apa karena kita baru bertobat kemudian Tuhan segan memberi ujian ? Apa karena kita sudah mencapai level kekristenan tertentu dan kemudian ujian itu tak akan terus datang ? Semakin tinggi sebuah pohon – semakin sering diterpa angin kencang Semakin ketengah lautan – semakin tinggi ombak yang menerpa 2. PENGUJIAN IMAN SELALU MENGELUARKAN SISI SEBENARNYA DARI DIRI KITA Ayub19 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Ayub110 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Ayub 111 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Tuhan tidak pernah merancangkan hal yang jahat bagi manusia yang ada adalah Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Dari ayat terkesan bahwa Tuhan ikut andil atas apa yang akan dialami oleh Ayub. Namun sebenarnya dari ayat ini kita dapat melihat bahwa Allah sungguh membanggakan kesalehan Ayub yang tentu itu bisa terjadi karena pekerjaan Tuhan Disisi lain ayat ini menunjukkan kepada kita mengenai pekerjaan iblis sebagai pendakwa, ia mencari berbagai macam cara untuk melawan Allah dan menjatuhkan manusia, bahkan ditengah kesalehan Ayub, Iblis mencari celah untuk mengintimidasi. Namun terlepas dari itu . . . Dakwaan Iblis terhadap kesalehan Ayub ini, juga bisa menunjukkan realita kehidupan orang percaya hari ini. Apakah pengiringan kita hanya dikarenakan segala fasilitas atau hal baik yang kita nikmati dari Allah atau benar seperti yang dikatakan iblis ? Jangan sampai dakwaan iblis terhadap Ayub ini, ternyata terjadi kepada kita hari ini. Konfrontasi Allah dengan iblis ini sesungguhnya menunjukkan bahwa manusia dengan segala keberadaannya, ketika diijinkan Tuhan untuk diuji – ditekan maka akan keluar sisi terdalam – segala motif, kemurnian iman, akan keluar bagian terdalam dari dirinya. Dari situ kita bisa mengetahui seperti kualitas pengiringan kita kepada Tuhan. Menjadi bahan perenungan bagi kita Apakah iman kita didasarkan hanya karena berkat Tuhan semata ? Apakah iman kita dibangun hanya karena segala hal baik yang kita terima dari Tuhan ? 3. PENGUJIAN DARI TUHAN TIDAK PERNAH MELEBIHI BATAS KEMAMPUAN DAN TIDAK BERTUJUAN UNTUK MENGHANCURKAN KITA Ayub 112 Maka firman TUHAN kepada Iblis “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. Jangan melihat Tuhan hanya karena ujian dimasa kini yang kita hadapi. Tapi pikirkan apa maksud dan tujuan diakhir semuanya ? Pdt. Joseph Priyono Jangan melihat apa yang terjadi hari ini sebagai akhir dari semuanya. Mengertilah itu proses ! Seringkali kita menilai keadaan tertentu dari hidup ini sebagai lahir dari semuanya. Ketika masalah datang kita pikir itu kiamat Ketika tantangan datang kita pikir akhir dari segalanya Dari ayat ini kita dapat mengerti bahwa ujian iman yang diijinkan Tuhan kita hadapi hari ini tidak akan pernah melebihi batas kekuatan kita. Dalam sebuah proses pendewasaan rohani, pengujian iman tidak pernah dimaksudkan untuk membinasakan – menghancurkan kita. Tuhan rindu untuk kita naik pada level iman selanjutnya dan menghancurkan segala hidup lama yang tak berkenan. Saya akan tutup dengan ini BAGAIMANA RESPON KITA KETIKA PENGUJIAN IMAN ITU DATANG ? Ayub 122 Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. Ini bukan catatan main-main. Adakah respon yang sama kita miliki. Apabila hari ini kita sedang me-respon dengan salah terhadap ujian yang Tuhan ijinkan terjadi maka mari perbaiki hati kita supaya kita tidak berbuat dosa dan menuduh Allah.

ayub 1 ayat 1 sampai 22